Kamis, 01 Agustus 2013

Alat alat kedokteran kuno yang mengerikan

Tobacco Enema (1750-1810)

Dipergunakan pertama kali dalam hal medis untuk memasukkan asap melalui anus/dubur, alat ini digunakan terhadap para korban tenggelam. Dengan memasukkan asap tembakau melalui anus/dubur, maka dipercaya bahwa korban tenggelam tersebut dapat kembali bernafas setelah pingsan akibat tenggelam.

Artificial Leech (1840)

Dipergunakan untuk mencabut amandel.

Screw Gag (1880-1910)

Dipergunakan untuk membuka paksa mulut si pasien. 

Saw (1830-60)

Gergaji yang dipergunakan untuk menggergaji luka yang dianggap telah lemah untuk di operasi.

Backward Scissors (1550)


gergaji ini dipergunakan untuk melakukan operasi untuk amputasi. 

Knive For Cutting (1770)

gunting untuk operasi .


Manual Trepanation Skull (1800)



Alat yang dipergunakan untuk melubangi tengkorak kepala,untuk operasi bagian dalam kepala. 


Tools For Operations On Hemorrhoids And The Uterus(1870)


Rantai yang ada pada alat ini dipergunakan untuk memotong saluran gemmoroidalnysite

Combating Hernia (1850)

Alat ini akan dimasukkan kedalam area tubuh yang terserang hernia dan akan dibiarkan dalam beberapa minggu dan akan dikeluarkan, dan luka bekas penggunaan alat ini akan menyembuhkan hernia. 

“Compass” for The Exact Location Bullets In The Body (1915)


Alat yang berbentuk seperti kompas ini akan digunakan untuk menandai tertembak peluru, dengan alat ini letak peluru akan di tandai.

Tool To Extract the bullet (1500)


Dengan menggunakan alat ini peluru yang menembus masuk kedalam tubuh akan dikeluarkan. 

SUMBER : REFERENSI GOOGLE

7 Hewan Ini Momok mengerikan ditempat Pariwisatanya

1. Hiu putih raksasa di New South Wales, Australia


New South Wales dikenal sebagai salah satu perairan di dunia yang dihuni populasi hiu putih raksasa terbanyak. Ironisnya, hiu ini juga menjadi objek wisata setempat yang digunakan untuk menarik turis. New South Wales disebut sebagai "Kota Para Hiu". Sejak 1876 hingga 2008, tercatat ada 148 insiden yang melibatkan hewan ganas ini. Sebagian besar serangan ini melibatkan hiu putih raksasa dan berakibat fatal, yakni kematian. Kebanyakan wisatawan yang diserang adalah para penyelam dan peselancar yang berenang terlalu jauh dari garis aman pantai. Karena itu, turis diminta untuk tidak berenang sendiri di perairan New South Wales.

2. Harimau Benggala di Sundarbans, Bangladesh 





Bangladesh berada di Asia Selatan, berbatasan dengan India. Sebagian besar garis pantainya terdiri dari hutan berawa yang dinamakan Sundarbans. Ini adalah hutan bakau terbesar di dunia dan rumah bagi beragam flora dan fauna, di antaranya harimau benggala. Harimau benggala merupakan spesies langka, yang ternyata keberadaannya juga mengancam keselamatan manusia bila diusik. Setidaknya, 150 kematian terjadi akibat serangan harimau ini. Serangan ini umumnya terjadi pada turis yang tidak waspada saat menjelajahi sundarbans. Harimau ini biasanya menyerang bila mendapati manusia masuk ke teritorinya, atau bila mereka tidak mendapatkan makanan di hutan. Bila bertemu harimau di hutan, jangan langsung berlari, karena justru akan memacu insting hewan ini untuk mengejar. Bila harimau berhasil menyudutkan Anda, utamakan untuk melindungi leher, bagian terlemah dan rentan diserang hewan buas ini.


3. Kelelawar vampir di Venezuela





Jenis wisata yang ditawarkan oleh Venezuela adalah wisata pantai. Namun ternyata,, hewan buas yang dapat mengancam wisatawan saat pelesir di negara ini bukanlah hewan air, melainkan hewan yang bisa terbang. 
Sejak 1932, setidaknya tercatat ada 132 kematian manusia diakibatkan gigitan kelelawar vampir, jenis kelelawar yang membawa virus rabies. Kelelawar ini berhabitat di seluruh Amerika Tengah dan Selatan, dan paling banyak ditemukan di Venezuela. Hewan ini kerap disebut pembunuh dalam diam, karena sering saat mereka menggigit dan menghisap darah korbannya, tidak ada yang menyadari. Insiden serangan kelelawar vampir paling parah terjadi pada 2008. Sebanyak 38 anggota suku Indian Warao di desa terpencil Venezuela mati karena virus rabies yang dibawa oleh kelelawar ini. Tidak hanya itu, para peneliti dan wisatawan pun ada yang ikut tewas. Para pemerintah setempat menghimbau para turis yang datang ke Venezuela untuk ekstra hati-hati dengan hewan malam ini. Bila menginap di luar ruangan, diminta untuk selalu memasang kelambu atau jaring nyamuk agar kelelawar tidak dapat masuk.


4. Beruang kutub ,Rusia




Karena letaknya di belahan bumi paling utara, wilayah perairan Rusia umumnya tertutupi es dengan beberapa laut yang bebas es, yakni Laut Barents, Laut Putih, Laut Kara, Laut Laptev, dan Laut Siberia Timur yang merupakan bagian dari Arktik atau kutub utara. Juga, Laut Bering, Laut Okhotsk, dan Laut Jepang yang merupakan bagian dari Samudra Pasifik. Iklim di kawasan Rusia adalah Tundra, yang sangat dingin. Karena iklim dinginnya ini, salah satu fauna yang banyak ditemukan di Rusia adalah beruang kutub. Menurut catatan, Rusia merupakan tempat terjadinya serangan beruang kutub terbanyak di dunia. Ternyata meski terlihat lucu, beruang kutub adalah hewan yang sangat ganas. Bila lapar dan melihat manusia masuk ke wilayahnya, hewan ini akan agresif dan langsung menyerang. Para ahli menyarankan wisatawan untuk membuat banyak suara berisik untuk menghalau hewan ini. Bila tidak berhasil, berbaring saja di tanah dan pura-pura mati, niscaya beruang ini akan meninggalkan Anda.


5. Ubur-ubur kotak ,Northern Territory dan Queensland, Australia




Di bagian timur, Queensland berbatasan dengan Laut Koral dan Laut Pasifik. Kedua negara bagian Australia ini dikenal dengan wisata airnya. Dengan Laut Koral dan Laut Pasifik, menjadikan perairan di kedua wilayah ini kaya akan spesies laut yang menarik. Namun, setiap tahun di antara Oktober dan April, ribuan ubur-ubur kotak mendiami pantai-pantai utara Australia ini. Ubur-ubur tersebut merupakan salah satu hewan paling berbisa di dunia, dan menjadi penyebab setidaknya 70 kematian sejak 1883. Bisanya sangat beracun, bahkan para perenang yang terkena sengatannya akan mengalami gagal jantung bahkan sebelum mereka berhasil mencapai pantai.


6. Singa gunung, California



California memiliki alam yang indah menonjolkan lembah tengah yang luas, gunung tinggi, padang pasir yang panas, dan ratusan mil pesisir yang indah. Pantainya yang indah kerap didatangi turis dari berbagai belahan dunia. Namun, hati-hati bila mengunjungi daerah pegunungan di California. Di wilayah pegunungannya yang sebagian tertutupi hutan, hidup salah satu hewan terganas di dunia, yakni singa gunung. Keberadaan singa gunung di California semakin membahayakan, terutama karena populasi manusia yang semakin banyak dan mendesak mundur jumlah hewan ini. Setidaknya dalam dua dekade terakhir ini terdapat 40 serangan singa gunung di California, enam di antaranya berakibat fatal. Untuk menghindari serangan singa gunung, sebaiknya hindari bersepeda atau berjalan sendiri di area pegunungan California. Sama seperti menghadapi harimau, jangan langsung lari saat melihat hewan ini.

7. Piranha, ikan ganas penguasa Sungai Amazon 




Sungai Amazon adalah sungai di Amerika Selatan yang merupakan sungai terpanjang kedua di dunia. Amazon juga memiliki sistem peraliran terbesar dari seluruh sistem sungai. Meskipun Nil menjadi sungai terpanjang, Amazon bisa dianggap "terkuat" (dilihat dari jumlah air yang mengalir per detik). Sungai ini mengaliri Hutan Hujan Amazon yang berada di sekelilingnya. Di hutan ini, diperkirakan terdapat hingga sepertiga seluruh spesies yang ada di dunia. Hal ini menjadikannya hutan hujan paling kaya di dunia, bila dilihat dari keberagaman jenis spesiesnya. Sungai Amazon, seperti hutannya juga memiliki banyak spesies liar. Hewan berbahaya yang hidup di sungai ini, antara lain buaya, anakonda, dan ikan piranha. Di dunia ini diperkirakan terdapat 40 jenis spesies piranha, namun piranha perut merah yang banyak ditemukan di Sungai Amazon adalah yang paling berbahaya. Ikan piranha ini berukuran kecil, namun sangat ganas. Ikan ini dapat menghabiskan seekor sapi hingga ke tulang-tulangnya dalam waktu dua menit saja. Karena itu, wisatawan yang menjelajah Sungai Amazon diminta untuk tidak berenang atau masuk ke dalam air, bila tidak ingin diserang ikan ganas ini. Ikan piranha umumnya muncul banyak di Amazon pada musim kering. Saat menjelajahi sungai ini, sebaiknya wisatawan tetap diam dan tenang, dan dilarang keras untuk memasukkan kaki ke dalam air. Ikan ini biasanya menyerang kaki terlebih dahulu.


jangan lupa kritik dan saran nya ^_^  

Orang-Orang Jenius yang Diduga Mengalami Gangguan Mental

1. Abraham Lincoln – Depression?

Seorang pemimpin besar yang juga merupakan Presiden Amerika Serikat ke 16 mulai dari Maret 1861 hingga April 1865. Lincoln berhasil menjadi pemimpin melewati berbagai krisis konstitusional, militer, moral, perang saudara Amerika. Lincoln juga berhasil memperkuat persatuan, mengakhiri perbudakan dan memodernisasi ekonomi serta keuangan. Abraham Lincoln diduga mengalami depresi berat. Menurut salah satu teman penulis biografi Lincoln, surat-surat yang ditinggalkan kepada teman-temannya mengindikasikan bahwa Lincoln merupakan salah satu orang paling tertekan yang pernah mereka lihat. Kedua orangtuanya dan beberapa anggota keluarganya juga mengalami depresi berat, secara biologis penyakit ini mungkin menurun kepada Lincoln. Puisi menghebohkan “Suicide’s Soliloquy” yang diterbitkan pada tahun 1838 diduga ditulis oleh Lincoln yang juga menguatkan bahwa dia mengalami deperesi berat

2. Michaelangelo – Autism?



Banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana seseorang dari jaman dahulu dapat membuat lukisan besar dan indah pada langit-langit gereja kapel Sistine. Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan pada Journal of Medical Biography tahun 2004, gejala “single minded routine” (kelainan pada seseorang sehingga dianggap memiliki dunia sendiri) yang dialami oleh Michaelangelo mungkin telah memungkinkan hal itu terjadi. Menurut orang-orang yang hidup pada jamannya, pelukis tersebut “sibuk dengan realitas sendiri”. Sebagian besar anggota keluarga laki-laki juga tercatat memiliki gejala yang sama. Michaelangelo juga mengalami kesulitan membentuk hubungan dengan orang lain, dia hanya memiliki beberapa teman dan tidak pernah menghadiri pemakaman saudara sedarahnya sendiri. Semua hal ini dikombinasikan dengan kejeniusan dalam bidang matematika dan seni.



3. Edvard Munch – Panic Attacks?



Serangan panik paling terkenal di dunia terjadi di Oslo pada bulan Januari 1892. Munch mencatat peristiwa tersebut dalam buku hariannya:

“Suatu malam saya sedang berjalan di sepanjang jalan, kota itu berada di salah satu sisi fjord. Saya merasa lelah dan sakit. Saya berhenti dan melihat keluar diatas fjord, matahari terbenam dan awan berubah menjadi merah darah. Saya merasakan jeritan melewati alam.” (fjord: merupakan semacam teluk yang berasal dari lelehan glaciar, yaitu tumpukan es yang sangat tebal dan berat).

Pengalaman ini telah mempengaruhinya begitu mendalam dan dia mengalami peristiwa tersebut lagi dan lagi, yang akhirnya dituangkan pada lukisan berdasarkan pengalamannya, serta menuliskannya pada sebuah puisi di buku hariannya. Meskipun tidak diketahui apakah Munch terserang penyakit panik lagi, beberapa anggota keluarganya juga mengalami gangguan mental. Pada saat itu, adiknya berada di rumah sakit jiwa.


4. Ludwig von Beethoven – Bipolar Disorder?



Ketika sang komposer meninggal dikarenakan sakit liver yang dideritanya pada tahun 1827, Beethoven telah berusaha mengobati dirinya sendiri akibat masalah kesehatan dan alkohol selama beberapa tahun. Sayangnya, banyak masalah kesehatan yang dideritanya mungkin dapat teratasi dengan pengobatan saat ini, termasuk penyakit bipolar yang dialaminya. Seperti yang telah diketahui banyak penggemar dan teman-temannya, ketika dia sedang mabuk dia mampu menulis berbagai karya sekaligus. Pada saat-saat kesehatannya memburuk, banyak karya-karyanya tercipta. Sayangnya, pada saat itu juga dia juga berpikir untuk mengakhiri hidupnya, seperti yang dikatakan oleh saudara-saudaranya dalam surat yang dia tulis. Pada awal tahun 1813, merupakan episode dalam hidup Beethoven dimana di mengalami depresi berat dan memutuskan untuk berhenti tampil di depan umum dan sempat mengamuk dalam suatu pesta makan malam. Dia juga hampir sepenuhnya berhenti menulis.


5. Charles Dickens – Depression?



Pada usia 30, Dickens adalah seorang penulis terkenal di dunia. Memiliki banyak kekayaan dan tampak memiliki semuanya. Kehidupan Dickens pada masa kecil harus dilaluinya dengan sulit. Dia harus bekerja di pabrik sepatu dan hidup sendiri ketika ayahnya masuk ke dalam penjara. Pada masa sulit dan depresi yang dialaminya Dickens mulai menulis novel. Novel pertamanya ditulis di tahun 1844 dengan judul The Chimes, yang merupakan salah satu dari karyanya yang kurang dikenal. Setelah itu, tulisan yang ditulis oleh teman-temannya mengatakan bahwa dia mulai depresi pada saat memulai sebuah tulisan baru, akan tetapi suasana hatinya akan mulai membaik secara bertahap pada saat dia menyelesaikan tulisannya. Kondisi depresi Dickens mulai bertambah buruk seiring bertambah usianya dan akhirnya harus berpisah dengan istrinya, seorang aktris 18 tahun dan ibu dari sepuluh anak. Setelah dia mengalami kecelakaan kereta api, 4 tahun sebelum kematiannya, dimana dia tidak mengalami luka berat namun terpaksa untuk membantu penumpang lain yang sekarat sebelum bantuan datang, depresi yang dialaminya bertambah berat dan kreativitasnya berhenti begitu saja.


6. Charles Darwin – Agoraphobia?



Hingga saat ini para ahli masih memperdebatkan masalah persis apakah yang dialami oleh Darwin, akan tetapi apapun pendapat mereka, mereka bersungguh-sungguh ingin mengungkapkannya. Meskipun dalam lima tahun perjalanannya yang terkenal dan menghasilkan karya The Beagle yang membuat karier nya terangkat. Sepanjang waktunya Darwin mengalami kelumpuhan. Sementara dia berfokus pada gejala fisik sebagai penyebab semua penderitaannya, disertai dengan tubuh gemetar, halusinasi, mual, tangisan histeris, sepertinya penyebab utama agoraphobia yang membuatnya terbaring di tempat tidur selama kurang lebih 30 tahun. Darwin juga mengalami ketakutan untuk berbicara dengan orang-orang termasuk dengan anaknya. Dalam suratnya dia menulis, “Saya dipaksa untuk hidup…sangat tenang dan saya takut untuk melihat orang-orang dan bahkan tidak dapat berbicara kepada orang paling dekat.” Dalam salah satu suratnya Darwin juga pernah menulis ingin mengakhiri hidupnya karena publikasinya On the Origin Species, kontrovesi yang menyebabkan dia banyak menderita. Berdasarkan catatan detail setiap gejala baru atau gelaja yang berulang-ulang yang dia alami, Darwin diduga menderita OCD atau hipokondria.


7. Wiston Churchill – Bipolar Disorder?



Sama seperti Abraham Lincoln, Churchill adalah seorang pemimpin besar yang tidak hanya berurusan dengan konflik pada tingkat internasional, tetapi juga berjuang dengan gangguan mental diri sendiri pada saat yang sama. Pada usia 30 tahun, dia mengeluh kepada teman-temannya bahwa dia diburu oleh “the black dog of depression”. Pada saat itu dia duduk di kursi parlemen dan akan berniat untuk bunuh diri. Churchill mengatakan kepada dokter bahwa dia harus dirawat dengan hati-hati pada saat dia berdiri di stasiun kereta api.

“Saya tidak suka berdiri di dekat rel kereta api ketika kereta ekspress melintas,” Churchill berkata kepada dokternya. “Saya ingin segera kembali berdiri dan apabila mungkin saya ingin berada di pilar diantara saya dan kereta. Tindakan kedua akan mengakhiri semuanya. Beberapa tetesan putus asa.”

Anjing hitam akan mengikuti hingga sisa hidupnya. Pada tahap tertentu kepribadiannya akan berubah dengan cepat, dan suasana hatinya akan berubah dengan cepat. Pada saat berada pada tahap “periods of high mania” dia akan tetap terjaga sepanjang malam untuk menulis. Dalam sepanjang karier politiknya Churchill telah menghasilkan 43 buku.



8. Kurt Godel – Presecutory Delusions?


Godel adalah seorang ahli matematika dan logika jenius, dan juga merupakan sahabat dari Albert Einstein. Intelejensi super Einstein mungkin telah membuatnya tampak sedikit aneh bagi rata-rata orang, sekilas Godel tidak mengalami gangguan mental, namun di satu sisi Godel selalu berpikir bahwa seseorang ingin meracuninya. Dia begitu yakin dengan delusi ini, yang membuatnya hanya makan dari makanan yang dimasak oleh istrinya. Ketika istrinya dirawat di rumah sakit selama enam bulan, Godel berhenti makan dan akhirnya meninggal dalam kelaparan.


9. Leo Tolstoy – Depression?


Tolstoy tidak menderita tanda-tanda yang jelas dari depresi hingga pada pertengahan usianya, akan tetapi ketika dia mulai terpukul, hal itu memukulnya dengan keras. Kepribadiannya mulai berubah drastis, mempertanyakan hampir segala sesuatu dalam hidupnya. Pada suatu ketika dia mengalami pergolakan dalam dirinya hingga memberikan segala harta miliknya, menjalani hidup selibat dan sangat meyakini agamanya. Pada suatu titik dia berheni untuk menulis dan berkata “Seni adalah tidak berguna dan juga menyakitkan”. Tolstoy adalah contoh seseorang yang sepertinya memiliki segalanya yang dibawanya dengan penyakit ini, meskipun berasal dari keluarga kaya, penulis terkenal, ayah dari 3 anak, seringkali terdorong untuk melakukan bunuh diri. Dia menulis dalam salah satu suratnya, “Kemungkinan untuk melakukan bunuh diri telah diberikan kepada setiap manusia, dan karena itu ia mungkin akan melakukan bunuh diri.” Pada akhirnya Tolstoy menarik keluar dari lubang ini dengan menjadi apa yang sekarang kita kenal dengan istilah terlahir kembali sebagai Kristen.


10. Isaac Newton – Everything?


Salah satu ilmuwan besar sepanjang masa yang pernah hidup juga salah satu yang sulit untuk didiagnosis, namun para sejarahwan meyakini bahwa banyak hal yang terjadi pada diri Newton. Para ahli menduga Newton mengalami gangguan bipolar yang dikombinasikan dengan kecenderungan psikotik. Ketidakmampuannya untuk berhubungan dengan orang, menyebabkan para ahli menduga bahwa Newton mengalami autisme. Dia juga memiliki kecenderungan menulis surat penuh dengan delusi gila, dan beberapa sejarahwan meyakini bahwa gejala-gejala yang dialami Newton adalah gejala pada skizofrenia. Apakah dia menderita atau merupakan kombinasi dari penyakit serius, tidak menghentikannya untuk menciptakan karya di bidang kalkulus, teori gravitasi dan menciptakan teleskop, suatu prestasi besar di bidang sains.


SUMBER